Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 06:26:26【Tempat Makan】816 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(1)
Sebelumnya: Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
Selanjutnya: Ekonomi TW
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar
- Tradisi unik negara
- Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji
- Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
Resep Populer
Rekomendasi

Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Tradisi unik negara

Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun

Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal